Jumat, 06 Mei 2016

Pancong Coklat Keju: 1 Tahun Perjalanan Dari Kamar Hingga Lepas Dengan Digital

Istilah "Band Kamar" mungkin masih cukup asing dikebanyakan orang Indonesia. Mulai dari Band Kamar sekelas Pop yang bisa diterima telinga pendengar "pasar" seperti Pewee in the Garage, sampai Band Kamar di kelas musik berisik (Metal, Punk, Rock, Grind) macam Pancong Coklat Keju.

Siapa Pancong Coklat Keju?



Yeahaha.. Ini projek band kamar saya.

Dimulai dari perkenalan saya dengan sebuah aplikasi atau software Android bernama PocketBand - Social DAW, saya akhirnya mencoba-coba untuk iseng (diingat: mencoba-coba untuk iseng. haha) membuat projek musik. Sebelumnya, saya mempelajari dan mendalami aplikasi tersebut dengan mencoba membuat beberapa trek instrumental. Lumayan lama sih. Tapi karena udah gak sabar buat iseng, akhirnya nekat bikin projek dengan kemampuan amatir. Amatir banget. Haha

Kenapa bisa ngasih nama "Pancong Coklat Keju"?
Jawabannya, gak tau.
Iya. Karena pas itu mau cari nama pakai bahasa inggris, gak nemu yang bagus. Lalu saya teringat dengan nama band Trio Nintendocore asal Bogor, "Bibir Merah Berdarah" yang akhirnya menjatuhkan saya untuk memberi nama band dengan bahasa indonesia juga.

Saat itu tahun 2015, kota tercinta saya yaitu Kota Bekasi sedang booming dengan makanan anak muda gaul -nya, Kue Pancong. Kue Pancong di daerah lain banyak namanya. Ada yang menyebut Kue Bandros, dan lainnya. Kue Pancong itu bisa dibilang seperti Kue Cubit. Masalah bahan dasarnya, saya gak tau pasti. Tapi memang mirip Kue Cubit. Kue Pancong biasanya diberi topping seperti, Coklat, parutan Keju, Susu mungkin ada, lalu ada juga dengan selai Durian, tergantung si penjual. Aduh jadi kepengen makan Pancong lagiiii.. Yang mau coba, di Bekasi yang paling terkenal bernama "Pancong Balap".
Nah, karena pas itu lagi ramai Kue Pancong, saya tunjuk nama "Pancong Coklat Keju" sebagai nama projek band ini. Gak ada artinya diawal pemilihan namanya. Maksudnya supaya mudah diingat aja.

Berlanjut, saya disini sendiri menggarap projek. Atau nama gaul -nya "One-Man" (yeah gue gaul sekarang). Bikin musik modal Android memang kurang efektif menurut saya dulu. Ditambah aplikasi yang saya gunakan ada pembatasan pembuatan musik, jadinya tidak bisa maksimal. Jujur, diawal pembuatan musik Pancong Coklat Keju (PCK), saya membutuhkan banyak aplikasi Android juga untuk berupaya memaksimalkan hasil yang dibuat. Seperti aplikasi SingPlay untuk perekaman vokal yang saya gunakan hingga saat ini (tercatat hari ini tanggal 6 Mei 2016), lalu ada aplikasi "Mp3 Merger" untuk penggabungan 2 part trek yang terbatas dibuat, ada juga Mp3 Cutter and Ringtone untuk pemotongan part trek yang tidak penting, dan lain-lainnya. Huh, itu demi musik saya bisa sempurna menurut saya.

Proses pengerjaan musik full didalam kamar. Karena cuma Android alat utamanya. Trek-trek awal yang saya buat masih sangat amatir. Padahal awalnya saya ingin membuat Nintendocore macam I Killed Techno! dialbum Split -nya bersama Nintendocore lokal, Electronical Destruction. Tapi model Synth yang saya gunakan bukan Wave dari Synth 8-bit (Square, Sine, Sawtooth, Triangle). Jadinya. diawal saya mengukuhkan band menjadi Digital-core. Itu genre asal nyebut aja yaaa.. Jangan dibilang itu subgenre.

Berlanjut lagi (saya persingkat), akhirnya saya mengenal tempat sharing musik, Soundcloud. Saya bikinlah akun untuk PCK. Disitu, saya mulai bisa membuat Nintendocore. Saya mulai membiasakan untuk membuat musik ini, karena sepertinya basic musik saya ada di Nintendocore. Ada beberapa Cover Song yang saya buat seperti:
- As Seen On TV (I Killed Techno! Cover)
- Give Me Silence (Electronical Destruction Cover)

Cukup mendapat apresiasi. Saya cukup senang dan bangga karena ada yang menghargai hasil saya

Dibulan Juli 2015, saya sepakat untuk merilis album demo saya ke khalayak yang lebih luas lewat jalur akun Bandcamp milik PCK. Album demo ber-title "2015 Demo" berisi 10 trek dan 1 Cover Song ini lagi-lagi membuat saya bangga karena saya melakukan itu dengan pengunaan Android saja (untuk upload ke Bandcamp lewat Laptop/PC).

Ini penampakan cover albumnya.

Berlanjut lagi. Saat saya sudah mulai stres dengan aplikasi musik saya, saya mencoba stop dengan Android dan mencari software musik untuk Laptop/PC. Jika kebanyakan orang pasti langsung menunjuk FL Studio, saya pun sama. Tapi jawaban akhirnya lain, saya malah mengunduh software musik yang lain bernama Linux MultiMedia Studio (LMMS). Kenapa? Jawabannya gak tau haha.

Singkatnya, saya mulai terbiasa dengan LMMS. Sempat terjadi atau melakukan vakum atau Hiatus pada PCK karena merasa software musik diganti, band juga harus diganti. Akhirnya saya hiatus-kan PCK, dan membuat projek baru dengan nama Tomat Tamat. Tomat Tamat ini saya lebih bikin Cybergrind karena ingin saya jauhkan dari nama dan musik PCK. Sekitar 2-3 bulan saya jalankan Tomat Tamat, saya ngerasa gak dapat feel bermusik di projek ini. Dengan segala penyesalan, saya bangkitkan lagi PCK.

PCK saat ini mantap memilih genre Nintendore/Cybergrind sebagai ciri musik. Masa hiatus PCK sebenarnya juga masa hiatus saya bermusik. Karena terhitung semenjak Agustus 2015 sampai Januari 2016, saya "dideportasi" orang tua saya untuk ikut tinggal dan menetap di Jawa. Dengan segala adu argumen, akhirnya saya dibolehkan kembali ke Bekasi dibulan Februari 2016.

2016 adalah masa aktif kembali PCK membuat karya dan rilisan, seperti ikut dialbum Kompilasi-kompilasi, membuat album Split dengan band lain seperti 2-way dengan Game Black Ant, One-man Porn/Gore-grind band asal Trenggalek, dan 2-way dengan One-man Experimental/Noise/Grind paling disukai banyak wanita dan pria tentunya, Individual Distortion. Lalu 2016 juga jalan awal PCK untuk menyebar virus musik lebih luas dengan rilisan-rilisan yang akan segera hadir. Mungkin seperti EP, Split, Kompilasi lagi, dan yang lainnya. Ditambah perkenalan teman baru yang banyak, menjadi nilai tambah juga untuk karir PCK.

Nintendocore/Cybergrind yang dianut sekarang diperoleh dari banyak referensi band seperti pengaruh awal saya memilih One-man, I Killed Techno! , lalu yang disebutkan diawal-awal paragraf, Bibir Merah Berdarah , Grind disini saya ambil pengaruh dari Napam Death "Scum" , lalu juga saat masih Deathcore Electronica, We Butter The Bread With Butter , dan masih banyak lagi.

Maret 2016 kemarin adalah 1 tahun perjalanan PCK menempuh jalur musik. Saya memang dari awal ingin membuat band ini selain untuk menyalurkan hobi, saya juga ingin masuk diperkembangan musik digital baik skena lokal maupun internasional. Saya memilih Nintendocore karena saya terlanjur jatuh cinta dengan rilisan EP dari Bibir Merah Berdarah bertajuk "OK, Press Start Button And....Riot!!!". Saya memilih jalur digital karena PCK berawal dari perkembangan alat komunikasi ke ranah digital. Saya memilih One-man karena saya gak pernah kesampaian untuk memiliki band berformat Full band. PCK adalah gambaran diri saya lewat musik.

Musik bukan hal yang sulit lagi di era digital ini. Semakin banyak kemajuan dan penemuan, menghasilkan pula mudahnya membuat musik dan mendistribusikannya. Saya cukup senang berada diposisi saya sekarang menjadi band kamar dan digital.

Nah, untuk mau berkenalan lebih jauh dengan PCK, bisa masuk ke fanspage PCK di https://facebook.com/pancongcoklatkeju.

See you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar